2 mins read

Menanti Pahlawan FMIPA (Memaknai Momentum Hari Pahlawan)

Oleh : Gubernur BEM FMIPA (Tri Julian Muhar)

Demi amanat dan beban rakyat
Kami nyatakan ke seluruh dunia
Telah bangkit di tanah air
Sebuah aksi perlawanan
Terhadap kepalsuan dan kebohongan
Yang bersarang dalam kekuasaan
Orang-orang pemimpin gadungan
(Mansur Samin)

Kala itu, Surabaya bergolak,serbuan pasukan Inggris menggunakan senjata canggih hanya dapat dilawan oleh masyarakat dengan menggunakan senjata seadanya. Peperangan yang terjadi sekian lama akhirnya dapat dimenangkan oleh Inggris. Namun kita tidak melihat siapa pemenangnya, namun kita melihat siapa pahlawan sesungguhnya, dan mengapa mereka dapat dikatakan sebagai pahlawan.
Para pahlawan yang berperang dengan segala kemampuannya merupakan pemberani sejati. Tidak akan pernah seseorang disebut pahlawan, jika ia tidak pernah membuktikan keberaniannya (Anis Matta). Dan pada hari itu, para pahlawan Kota Surabaya menunjukan keberaniaannya kepada dunia, bahwa mereka mampu mempertahankan kemerdekaan dengan segenap daya upaya mereka.
Dimensi kepahlawan seperti yang digambarkan diatas merupakan gambaran pahlawan jaman kemerdekaan, lalu bagaimana dengan pahlawan hari ini, yang sudah tidak lagi berperang?
Para pahlawan hari ini ialah mereka yang timbangan kebaikannya jauh mengalahkan timbangan keburukannya, karena kekuatannya mengalahkan sisi kelemahannya. Akan tetapi kebaikan dan kekuatan itu bukanlah untuk dirinya sendiri, melainkan merupakan rangkaian amal yang menjadi jasanya bagi kehidupan masyarakat. Itulah mengapa hari ini hadir banyak sosok pahlawan, sebut saja Guru “Pahlawan tanpa tanda jasa”, B.J Habibie dengan keilmuannya, TKW sebagai pahlawan devisa Negara, Para mahasiswa yang berjuang menuntut reformasi  atau bahkan atlet SEA GAMES yang mempersembahkan emas untuk Indonesia dan tentu masih banyak lagi yang dapat dikatakan sebagai pahlawan hari ini.
Banyaknya krisis yang melanda negeri ini seperti  masalah kelangkaan BBM, minimnya hak paten yang didaptkan peneliti Indonesia, Kurang berpihaknya pemerintah terhadap perkembangan sains bahkan semakin menurunnya minat siswa terhadap disiplin ilmu murni  menjadi polemic tersendiri yang sedang dihadapi Bangsa Indonesia terutama dikalangan Saintis, termasuk mahasiswa FMIPA. Banyaknya masalah itu tentu membutuhkan “Pahlawan” yang dapat menyelesaikan krisis dan masalah-masalah yang kerap melanda negeri ini dan Ibu Pertiwi tidak pernah jemu melahirkan pahlawan-pahlawan Indonesia. Pahlawan yang sangat mungkin berasal dari kalangan mahasiswa, mahasiswa yang merupakan makhluk yang bebas dan merdeka,  bebas dari kepentingan apa pun kecuali kepentingan kebenaran dan objektivitas demi kebaikan dan kebahagiaan masyarakat hari ini  dan masa depan.
Pahlawan bernama mahasiswa itu akan lahir dari Bumi FMIPA Unila, pahlawan yang merupakan orang-orang biasa namun mengerjakan pekerjaan-pekerjaan besar dan dapat menjadi solusi atas permasalahan sains hari ini.   Para Pahlawan itu sedang menimba ilmu untuk berproses dikampusnya sehingga kelak ketika ia telah lulus dan menapaki universitas kehidupan mampu menjadi insan yang bermanfaat untuk bangsa ini. Marilah kita berlomba-lomba meningkatkan kapasitas diri dengan belajar dan berbagi berbuat kebaikan sebanyak mungkin sehingga kita layak dikatakan sebagai Pahlawan dari bumi FMIPA. Karena… Indonesia “Menanti Pahlawan FMIPA”.
Hidup Mahasiswa!!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *