10 mins read

Sukabanjar, Padamu ku Mengabdi

Pemuda Indonesia dihadapi tantangan masa depan yang sarat kompetisi dimana sumber daya insani yang unggul yang akan menang dalam kompetisi. Bagaimana membayangkan saat itu terjadi, anak anak terbaik bangsa ini harus kalah dengan pemain asing di negeri sendiri, berapa juta anak bangsa ini yang akan menjadi korban globalisasi.

Inilah mengapa kita sebagai mahasiswa harus memiliki ketahanan mental dan karakter yang kuat agar sukses menghadapi kompetisi masa depan. Tiga peran mahasiswa sebagai Iron Stock, Agen of Change dan Social Control pun harus dilaksanakan secara maksimal.

Salah satu Dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi pun Pengabdian Kepada Masyarakat. Itu membuktikan bahwa sangat besar peran serta seorang mahasiswa. Menjalankan tiga peran mahasiswa itulah, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung mengadakan Karya Wisata Ilmiah (KWI) yang tahun ini mengusung tema Mengabdi dan Berkarya untuk Membangun Desa”

”Pada awalnya, KWI adalah Kemah Wisata Ilmiah yang pada saat itu Prof.Suharso Ph.D, selaku dekan FMIPA masih menjadi salah satu pesertanya. Kemah Wisata Ilmiah merupakan kegiatan yang benar-benar terjun ke alam. Karena dalam kegiatan ini mendirikan tenda-tenda sebagai tempat tinggal peserta selama kegiatan. Seiring berjalannya waktu kegiatan ini berubah menjadi Karya Wisata Ilmiah (KWI) yang berperan dalam pengabdian kepada masyarakat,” Jelas Raden Usman selaku wakil gubernur BEM FMIPA Unila.

Dia menguraikan,  bahwa KWI  ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menjalankan fungsi tridarma perguruan tinggi yang salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa sosial mahasiswa karena baik saat ini ataupun nanti mahasiswa pasti akan terjun ke masyarakat. Selain itu juga bertujuan untuk membangun karakter mahasiswa.

KWI merupakan agenda tahunan yang dikomandoi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FMIPA yang merupakan program kerja dari Pemberdayaan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM), PSDM merupakan salah satu departemen yang ada di BEM.

Pada tahun ini jumlah peserta KWI mencapai  kurang lebih 240 peserta dari seluruh jurusan yang ada di FMIPA dan  panitia berjumlah 50 orang. Dalam kegiatan KWI ini, peserta dibagi menjadi 18 kelompok. Setiap kelompok didampingi oleh dua orang kakak asuh, yang terdiri dari seorang kakak asuh laki-laki dan perempuan.

Pada pelaksanaannya, KWI dibagi menjadi dua sesi yaitu indoor dan outdoor. Kegiatan Indoor diadakan di Aula Arafah Islamic Center pada tanggal 16-17 januari 2012. ”Kegiatan indoor dilakukan untuk pembekalan peserta KWI saat mengikuti outdoor nanti.” Ujar Nurkholis, selaku ketua pelaksana KWI. Beberapa materi yang diberikan, diantaranya Stadium General, Microteaching, Etika Bermasyarakat, ATTG (Aplikasi Teknologi Tepat Guna), Aplikasi Sains dan Kewirausahaan, Deskripsi Desa, Pembagian kelompok serta Pertemuan Kakak Asuh.

Untuk sesi outdoor dilaksanakan pada tanggal 23-28 Januari 2012 di desa Sukabanjar, kec. Kota Agung Timur Kab. Tanggamus. Sebelum berangkat ke desa yang akan dituju, dilakukan upacara pelepasan peserta KWI di pelataran Gedung Fasilitas Bersama (GFB) yang dilepas oleh Pembantu Dekan III, yaitu Dr. Hardoko Insan Qudus M.Si. Setelah itu peserta berangkat menggunakan bus yang telah disediakan oleh panitia sejumlah 10 unit. Perjalanan yang ditempuh kurang lebih selama 3 jam.

Setibanya disana, perjalanan melelahkan selama 3 jam pun terbayar dengan keindahan Desa Sukabanjar, alamnya yang masih Asri, pemandangan yang indah serta pantai yang bersih, membuat para peserta begitu antusias dan senang.

Sebelum menempati kediamannya masing-masing, para peserta dikumpulkan di Pusat kegiatan untuk mengikuti Pembukaan. Setelah itu setiap kelompok diantarkan di kediamannya yang akan mereka tempati selama 6 hari.

Rumah-rumah yang ditempati mahasiswa ini dibagi menjadi tiga wilayah, yaitu wilayah satu berada di daerah paling bawah, yang berdekatan dengan tenda panitia atau pusat kegiatan, wilayah dua berada ditengah, yang berjarak tempuh  sekitar 15 menit dari wilayah satu, sedangkan wilayah tiga berada di daerah paling atas dan memerlukan waktu 45 menit untuk mencapai daerah tersebut dengan berjalan kaki.

“Mbak, jauh banget sih tempatnya. Kita capek nih,”ujar salah satu peserta yang menempati wilayah paling atas. Kalimat seperti itu banyak dilontarkan peserta wilayah paling atas pada hari pertama dan kedua. Semangat para peserta begitu luar biasa, mereka hanya perlu penyesuaian selama 1-2 hari, khusus bagi peserta yang menempati wilayah atas. Setelah itu, terlihat semangat dan keceriaan mereka dalam mengikuti setiap rangkaian acara yang panitia selenggakan.
Alasan dibagi nya beberapa wilayah ini adalah kurang nya rumah penduduk jika hanya menggunakan satu wilayah. Namun hal ini tidak mematahkan semangat para peserta untuk mengikuti setiap rangkaian acara yang telah dibuat oleh panitia.

Rangkaian acara Outdoor pun tidak kalah seru dengan kegiatan indoor, antara lain : Dialog Lembaga Kemahasiswaan ( Dialog LK), Microteaching, Pembuatan Taman Baca, penyuluhan Dosen, Pencegahan Penyakit, Nonton Bareng (Nobar), Lomba Masak, Diskusi Aspirasi, Karnaval Door to Door, Tabligh Akbar, Outbond, Bakti Sosial, Penyuluhan Narkoba, Sunatan Masal, Malam Kreasi, dan Gotong Royong.

Dialog Lembaga Kemahasiswaan (LK)

Di malam pertama keberadaan peserta KWI di Sukabanjar, kegiatan pertama yang diselenggarakan panitia adalah Dialog LK. Dialog LK menghadirkan para pimpinan di tiap Lembaga Kemahasiswaan (LK) yang ada di FMIPA. Pada Dialog LK tahun ini, para pimpinan ini menjelaskan tentang sudut pandang mereka terkait Organisasi, bagaimana pentingnya organisasi serta manfaat organisasi di masyarakat. Ehm…sayang sekali, kegiatan yang mempertemukan para pimpinan LK ini tidak dihadiri oleh Ketua Umum Himbio yang berhalangan hadir. Dengan dialog LK ini, diharapkan para peserta dapat mengubah paradigma mereka terkait organisasi. Organisasi bisa menjadi bekal kita untuk pandai berinteraksi dengan masyarakat luas.

Micro Teaching

Kala pagi hari datang, disaat anak-anak berangkat sekolah, peserta diberi tanggungjawab untuk mengajar siswa-siswi SD Negeri 1 Sukabanjar dari kelas 1 hingga kelas 6. Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari, para siswa-siswi nampak sangat antusias dan senang dengan kedatangan mahasiswa yang mengajar mereka selama beberapa hari.

Tidak hanya di pagi hari, para peserta pun microteaching di mushola yang ada di Desa Sukabanjar. Mushola ini biasanya sepi, tidak ada anak-anak yang mengaji. Alhamdulillah, keberadaan kami di Sukabanjar bisa menghidupkan mushola yang sepi dengan suara mengaji anak-anak.

Mereka berangkat ke mushola untuk belajar ngaji, hapalan doa-doa ataupun mendengarkan suatu cerita (tausiyah). Panitia hanyalah memberi pengarahan dan mendampingi peserta saja sedangkan yang mengajar anak-anaknya dari peserta KWI yang sudah dibagi-bagi di tiap wilayah dan kelompoknya masing-masing.

Pembuatan Taman Baca

Pembuatan Taman Baca memanfaatkan perpustakaan yang tidak terawat yang ada di SD Sukabanjar, Ruangan yang tidak terawat ini disulap oleh para peserta KWI dengan membersihkan ruangan, mengecat ruangan, membuat rak buku dan men-desain ruangan senyaman dan semenarik mungkin. Pembuatan Taman baca ini dilaksanakan selama 3 hari. Buku-buku yang digunakan adalah pemberian dari peserta KWI itu sendiri. Pembuatan Taman baca ini diharapkan akan meningkatkan minat baca para siswa-siswi SD Sukabanjar.

Penyuluhan Dosen

Pengabdian dosen terhadap masyarakat dilaksanakan selama dua hari, yaitu hari kedua dan ketiga. Hari pertama adalah penyuluhan dosen dari jurusan fisika dan biologi. Penyuluhan tersebut mengusung beberapa materi yaitu, penyuluhan tentang beberapa penyakit menular, pembuatan pupuk kompos, budidaya buah ara, tentang listrik, dan lain-lain.

Sedangkan pada hari kedua dilakukan oleh beberapa dosen jurusan kimia dan matematika. Beberapa dosen matematika memberikan penyuluhan kepada guru-guru yang mengajar di SDN 1 Sukabanjar mengenai cara mengajar yang baik dan benar.

Kegiatan ini antara lain bertujuan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat agar desa suka banjar bisa lebih maju dengan mengelola sumber daya alam yang terdapat di sana. Sebagai contoh adalah masyarakat di sana belum ada yang mengetahui tentang manfaat dan nilai komersial dari buah ara atau buah tin yang merupakan Sumber daya yang dapat dikatakan banyak terdapat di desa sukabanjar ini.
Selama ini masyarakat hanya membiarkan buah ara terjatuh ke tanah saja.”Masyarakat nampak sangat antusias saat mengikuti penyuluhan yang dilakukan oleh dosen-dosen Unila,” ujar Nur Rochmah, salah satu dosen biologi di FMIPA Unila.

Pencegahan penyakit
Pencegahan penyakit merupakan hasil kerjasama antara BEM FMIPA dengan Lampung Peduli. Dalam kesempatan ini, Lampung peduli memberikan 100 paket bantuan berupa susu, kacang ijo, gula merah, santan, dll untuk anak-anak, ibu hamil dan Lansia yang ada di Sukabanjar.

Diskusi Aspirasi

Diskusi Aspirasi dimaksudkan untuk membangunan dan menyejahteraan desa dengan mendatangkan masyarakat Sukabanjar dan pemerintah daerah kabupaten Tanggamus, seperti camat, Lurah, dan Bapeda (Badan Pembangunan Daerah). Pada kegiatan ini, masyarakat menyampaikan  keluhan-keluhan seperti  belum terpasangnya listrik, susahnya pendistribusian hasil tani, dan lain-lain.

Tabligh Akbar
Tabligh akbar ini merupakan kegiatan yang dilakukan bersama masyarakat sekitar dan peserta untuk memberikan pemahaman mengenai agama khususnya agama Islam. Tabligh akbar diadakan pada malam ke-empat, materi disampaikan oleh Ustad Abdullah ini bertemakan “Dengan KWI, kita dekatkan hati menuju Ridho Ilahi”. Pada Kegiatan ini,  banyak warga yang antusias dengan acara ini.


Bakti Sosial
Kegiatan ini merupakan wahana kepedulian mahasiswa kepada masyarakat desa. Pada kegiatan ini mahasiswa mencoba untuk menyentuh masyarakat dari sisi sosial ekonomi, dengan harapan dapat meringankan beban masyarakat karena kesulitan ekonomi yang sedang menghimpit. Realisasi kegiatannya berupa pemberian sembako kepada warga kurang mampu di desa Sukabanjar. Sembako ini didapat dari peserta KWI 2012.

Penyuluhan Narkoba
Penyuluhan Narkoba merupakan hasil kerjasama BEM FMIPA dengan Kapolres Tanggamus, peserta yang hadir pada penyuhan ini adalah peserta KWI serta perwakilan siswa-siswi SD, SMP, SMA yang ada di kabupaten Tanggamus yang mendapatkan undangan dari panitia KWI 2012. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan sejak dini kepada para pemuda agar tidak pernah mencoba Narkoba dan juga penjelasan terkait aman berkendara di Lalu Lintas. Pada kesempatan ini pun, para peserta berkesempatan untuk menanyakan hal lain selain narkoba, mulai dari lalu lintas, perpanjangan SIM, dll.

Sunatan Masal       
Dalam kegiatan  sunatan masal ini sangat membantu masyarakat, karena secara tidak langsung membantu masyarakat untuk menyunatkan anaknya. Karena mereka tidak perlu repot dan mengeluarkan biaya lagi untuk menyunatkan anaknya. Sunatan masal ini diikuti oleh 11 anak.

Malam Kreasi
Pada malam terakhir dilaksanakanlah malam kreasi. Malam kreasi ini menampilkan kreativitas dari masing-masing wilayah, yaitu wilayah 1, 2, dan 3. Setiap wilayah memiliki ciri khas tersendiri dalam meramaikan malam kreasi dan untuk menghibur masyarakat. Selain peserta malam kreasi juga diramaikan oleh panitia KWI yang membuka acara malam kreasi. Masyarakat sangat terhibur melihat penampilan-penampilan dari peserta dan panitia KWI.
 
KWI memberikan banyak pengalaman yang didapat dan sulit untuk dilupakan. “Mengikuti KWI adalah pengalaman yang berharga dimana saya dapat mengajar anak-anak SD semampu saya,” ujar Mariam Ramadhona, mahasiswa Matematika 2011. Lain halnya Endah Pratiwi, cewek berjilbab ini merasakan manfaat dari KWI 2012, KWI itu luar biasa, asik, nambah pengalaman, buat kita semakin mandiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *