Wolbachia, Teknologi Biologis Menurunkan Virus Dengue

Doc.cnnindonesia.com

Saat musim penghujan tiba, keberadaan nyamuk Aedes aegypti dapat menimbulkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). DBD merupakan penyakit yang menular melalui virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti, dengan menimbulkan gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri sendi, dan ruam pada kulit. Sejauh ini hal yang dapat dilakukan untuk menghindari gigitan nyamuk yaitu mengenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh, menggunakan obat anti nyamuk, serta perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Salah satu upaya yang dilakukan untuk menekan kenaikan angka penyakit DBD yakni dengan menyebarkan nyamuk Wolbachia. Wolbachia dapat memblok replikasi virus dengue dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti, sehingga nyamuk yang terinfeksi Wolbachia tidak dapat menularkan virus tersebut kepada manusia. Wolbachia termasuk bakteri yang hanya dapat hidup di dalam tubuh serangga dan tidak mampu bertahan hidup di luar sel tubub serangga.

Secara alami, nyamuk Wolbachia terdapat pada lebih dari 50% serangga dan memiliki sifat sebagai simbion (tidak menimbulkan dampak negatif) pada inangnya. Dalam hal ini, nyamuk Wolbachia bukan hasil dari rekayasa genetika.

Nyamuk Wolbachia tidak mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti, namun dapat menekan penyebaran virus DBD yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Setelah melakukan penelitian, terbukti bahwa keberadaan nyamuk Wolbachia mampu menurunkan kasus demam berdarah sebesar 77,1%.

Pemerintah Indonesia mengelola penyebaran jutaan telur nyamuk yang telah terpapar Wolbachia di berbagai daerah, seperti Bali, Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Kupang, dan Bontang, yang diperoleh dari Yogyakarta. Teknologi Wolbachia telah diteliti dan diujicoba di berbagai daerah, dan hasil kajiannya menunjukkan risiko sangat rendah terhadap keselamatan manusia dan lingkungan.

Reporter: Mahela

Penyunting: Mikupi

#natural

#naturalunila

#persmahasiswa

#salampers

#fmipaunila

#akucintaunila

#unila